Showing posts with label Ujung Kulon. Show all posts
Showing posts with label Ujung Kulon. Show all posts

Sunday, March 12, 2017

UJUNG KULON NATIONAL PARK SURGA DI UJUNG PULAU JAWA
Ujung Kulon dinyatakan sebagai kawasan yang dilindungi sejak tanggal 16 November tahun 1921 oleh pemerintah Hindia Belanda dan dinyatakan sebagai daerah tertutup Pada tahun 1992 oleh Pemerintah RI, Taman Nasional Ujung Kulon ditetapkan Persatuan Bangsa-Bangsa sebagai Situs Alam Warisan Dunia (Natural World Heritage Site) luas kawasan Taman Nasional Ujung Kulon mencapai 120.551 hektar. Selain konservasi flora dan satwa di daratan yang luasnya mencapai 76.214 hektar (63,22 persen luas seluruh kawasan Taman Nasional), Ujung Kulon juga merupakan daerah konservasi laut yang luasnya mencapai 44.337 hektar.
BADAK JAWA
Badak Jawa merupakan salah satu satwa langka yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon. Berdasarkan pengamatan pada tahun 2011 jumlah populasi Badak Jawa diperkirakan berjumlah 35 ekor, tetapi nampaknya angka tersebut bukan angka pasti yang akurat. Data terbaru tentang jumlah populasi badak Jawa pada 2011 yang dilaporkan Balai Taman Nasional Ujung Kulon ke Kementerian Kehutanan masih berupa perkiraan. Dari sedikitnya 35 ekor itu, telah diidentifikasi ada 13 ekor betina dan 22 ekor jantan. Berdasarkan perkiraan usia, anak badak berjumlah 5 ekor, 5 badak remaja, 18 ekor dewasa, dan 7 jantan lainnya masuk golongan tua.
Di sisi lain Sebagian besar masyarakat Ujung Kulon percaya, meski banyak diburu dan dibunuh, badak jawa di dalam hutan Taman Nasional jumlahnya tetap 40 ekor. Konon, jumlah itu tidak akan berkurang hingga akhir jaman. Mereka beranggapan, badak jawa merupakan jelmaan putri Raja Galuh yang enggan dipersunting raksasa dari Pulau Panaitan. Mereka juga percaya, siapa pun yang berani menyakiti, melukai atau membunuh badak, maka ia tidak akan pernah selamat sepanjang hidupnya.
Banyak cerita rakyat yang merupakan mitos berkaitan dengan Ujung Kulon, selain tentang Badak yang di percaya sebagai jelmaa Putri Raja Galuh, juga prabu Kian Santang berkaitan dengan cerita saghiyang Sirah, Gua mesjid dan juga certa mistis tentang Gunung Honje.
Sebelum letusan Gunung Krakatau Pemerintahan Penjajah Belanda berniat membangun pangkalan Angkatan laut di semananjung ujung kulon, Penguasa Belanda di Banten mengirim
ribuan pekerja rodi setiap hari untuk membangun pangkalan angkatan laut dan pelabuhan,akan tetapi yang terjadi kemudian sebagian besar dari ribuan pekerja meninggal diserang malaria, penyakit kolera, gas beracun, dan juga dimangsa binatang buas. Karena itu banyak pekerja rodi yang selamat dari kematian melarikan diri dan akhirnya pekerjaan pembuatan pelabuhan dan pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon gagal, tetapi walaupun demikian menara pengawas berhasil di bangun di daerah Pantai tanjung layar, bahkan di daerah pantai tanjung layar tersebut belanda membangun penjara untuk bajak laut. Saat Krakatau meletus pada tahun 1883 Menara tersebut roboh, rekaman robohnya menara di tanjung layar tersebut dapat di lihat di film Krakatau.
Secara umum Daerah ujung Kulon merupakan Perpaduan Hutan Tropis yang lebat dan perawan dengan hewan-hewan liar yang di lindungi dan daerah laut dan pantai dengan pemandangan pantai dan dasar laut yang indah dengan ikan-ikan dan berbagai jenis trumbu karang yang eksotis. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.
Jenis-jenis ikan yang menarik di Taman Nasional Ujung Kulon baik yang hidup di perairan laut maupun sungai diantaranya adalah, ikan kupu-kupu, badut, bidadari, singa, kakatua, glodok dan sumpit. Ikan glodok dan ikan sumpit adalah dua jenis ikan yang sangat aneh dan unik yaitu ikan glodok memiliki kemampuan memanjat akar pohon bakau, sedangkan ikan sumpit memiliki kemampuan menyemprot air ke atas permukaan setinggi lebih dari satu meter untuk menembak serangga kecil yang berada di daun-daun yang rantingnya menjulur di atas permukaan air.
Perjalanan menuju Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon membutuhkan waktu kurang lebih sembilan jam dari Jakarta. Pengunjung bisa melalui rute pintu Jakarta-tol serang Timur-Serang-Pandeglang-Labuan-Panimbang-Cibaliung-Sumur. atau juga route Jakarta-Pintu Tol Cilegon Barat- Anyer-Carita-Labuan-Panimbang_Cibaliung-Sumur. Dari Sumur, perjalanan bisa dilanjutkan ke Desa Tamanjaya. Kondisi jalan dari Sumur ke Tamanjaya jauh lebih parah dibandingkan Labuan-Sumur.
Bagi Wisatawan yang menggunakan kendaraan Umum dari Jakarta bisa turun di Terminal Pakupatan ,kemudian pindah naik mobil Elf jurusan Serang- Taman jaya, Sementara Kapal dapat di sewa dengan Harga Rp. 3.000.000 selama 3 hari 2 malam dengan maksimal muatan 20 orang.
Terdapat banyak spot yang layak di kunjungi wisatawan di Taman Nasional Ujung yang kalau di kunjungi semuanya tak akan cukup 2 minggu.spot tersebut antara lain:
1. PULAU PEUCANG
2. PULAU PANAITAN
3. PULAU HANDEULEUM
 4. PULAU BADUL
5. KARANG COPONG
6. MERCUSUAR CIBOM
7. TANJUNG LAYAR
8. CIRAMEA
9. SANGHYANG SIRAH
10. PADANG RUMPUT CIDAON
11. KALAJETAN
12. PANTAI NYAWAAN
13. GUNUNG HONJE
14. PADANG RUMPUT SAVANA CIBUNAR
15. AIR TERJUN CIKAJANG
16. SUNGAI CIGENTER
17. CIBANDEWOH
18. GUNUNG PAYUNG
19. MUARA CIKEUSIK
20. CISIMPRING
21. CITANDAHAN
22. CILINTAH
Dan masih banyak lain nya semua ada dalam perjalanan paket anda.

Sunday, February 26, 2017

Situs pencari terbesar di dunia, Google membuat doodle mengenai hari ulang tahun Taman Nasional Ujung Kulon yang jatuh pada tanggal  pada tanggal 26 Februari 2017. Walaupun sudah ditemukan sejak tahun 1846, namun pada tahun 2017 dirayakan sebagai ulang tahunnya yang ke 25. Hal itu dikarenakan oleh SK Menteri Kehutanan yang mengubah status Cagar Alam Ujung Kulon menjadi Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun 1992. Taman Nasional Ujung Kulon juga sudah diresmikan menjadi salah satu warisan dunia oleh UNESCO. Hal itu pun yang membuat hari ulang tahunnya dirayakan oleh Google dengan membuatkan Doodle pada tanggal 26 Februari kemarin.
Awalnya, kawasan Ujung Kulon merupakan hutan yang diperkenalkan oleh seorang ahli botani yang berasal dari Jerman yaitu F. Junghun. Namun akibat tsunami yang dasyat sempat mengakibatkan tsunami dan juga kerusakan yang cukup parah bagi kawasan hutan tersebut. Namun, ekosistem disana tidak lantas mati dan dapat berkembang dengan cepat hingga akhirnya diberikan status sebagai hutan lindung.
Pulau yang terletak di bagian ujung pulau Jawa ini terkenal dengan badak bercula satu yang merupakan hewan yang dlindungi, namun tidak hanya itu, sekarang Taman Nasional Ujung Kulon juga dikenal dengan beberapa pulaunya yang memiliki pemandangan yang eksotis, salah satunya adalah Pulau Peucang.

Pulau Peucang
Pulau ini merupakan pulau yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan dibandingkan dengan pulau lainnya yang terletak di Ujung Kulon. Pulau yang memiliki luas 450ha ini memiliki berbagai sarana yang dinilai lumayan lengkap seperti dermaga, penginapan dan juga fasilitas penunjang objek wisata seperti snorkeling dan juga diving. Fasilitas yang dimiliki oleh Pulau Peucang ini juga menunjang beberapa objek wisata alam yang dimilikinya.